Friday, August 29, 2008

Harga Nikel Turun, Laba Bersih Antam Anjlok

JAKARTA- Turunnya laba bersih PT Antam Tbk (ANTM) hingga 49 persen secara year on year (yoy) dibanding tahun lalu, disebabkan oleh anjloknya harga nikel, melemahnya permintaan global, serta kenaikan biaya menyusul peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) serta harga material."Penurunan pendapatan feronikel disebabkan penurunan harga jual feronikel sebesar 31 persen menjadi USD12,38 per lb, dibandingkan periode sama tahun lalu USD17,93 per lb," ujar Corporate Secretary ANTM Bimo Budi Satriyo, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/8/2008).Selain menurunnya harga jual nikel, selisih kurs juga memberi rugi sekira Rp95 miliar.Pada semester I-2007, volume penjualan bijih nikel kadar tinggi naik 10 persen menjadi 2.104.696 wmt. Peningkatan penjualan disebabkan kenaikan produksi terutama dari tambang nikel Mornopo dan Buli. Sementara itu, menyusul penurunan permintaan, volume penjualan bijih nikel kadar rendah turun 22 persen menjadi 1.556.613 wmt pada semester I-2008, dari 2.006.800 wmt.Seiring dengan penurunan volume penjualan total bijih nikel sebesar tujuh persen menjadi 3.661.309 wmt serta adanya penurunan harga jual bijih nikel sebesar 22 persen, sedangkan pendapatan dari bijih nikel tercatat turun 27 persen menjadi Rp2,158 triliun.Di samping itu, harga jual bijih nikel turun 22 persen menjadi USD63,76 per wmt pada semester I-2008 dibandingkan USD81,49 per wmt pada semester I-2007. Sementara itu, volume penjualan emas pada semester I-2008 naik 248 persen menjadi 3.912 kg seiring dengan semakin ekstensifnya logam mulia melakukan perdagangan emas yang dilakukan pada awal tahun lalu."Kegiatan? perdagangan emas Antam umumnya dilakukan dengan membeli scrap gold dan mengolahnya menjadi emas batangan yang siap untuk dijual," papar Bimo.(Juni Triyanto /Sindo/ade)