Hidayatullah.com–Siapa tak kenal Massachusetts Institute of Technolog atau MIT, AS, yang terkenal dengan kajian teknologi terapan sehingga banyak menyedot para ilmuwan dari mancanegara. Atau Stanford, Harvard, Caltech dengan bidang science nya? Juga Universitas Bristol yang terkenal dengan teknologi ruang angkasanya?
Kampus-kampus inilah yang beberapa decade lalu membuat banyak orang di seluruh dunia –termasuk dunia Islam—berbondong-bondong mendatanginya.
Boleh jadi, kejayaan kampus-kampus di Barat itu akan tergeser dalam waktu beberapa tahun ke depan. Kemungkinan ini terjadi, karena pemerintahan Arab Saudi kini tengah menyiapkan sebuah kampus berbasis teknologi tercanggih dengan dana trilyuran rupiah.
Sebagaimana dikutip Koran New York Times, 25 Oktober 2007 lalu, pemerintahan Arab Saudi sedang menyiapkan dana berlimpah-ruah. Tidak kurang mencapai 12,5 milyar USD. Pembantunan universitas berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi ini dalam rangka untuk ‘menyaingi’ kedigdayaan universitas-universitas di Barat.
Universitas canggih yang disiapkan pemerintah Saudi itu bernama King Abdullah University of Science and Technology atau disingkat Kaust. Universitas ini khusus didirikan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Salah satu latar belakang dibangunnya Kaust adalah untuk mengantisipasi merebaknya tren banyaknya pemuda setempat kuliah ke luar negeri seperti ke Amerika atau Inggris hanya untuk belajar IT.
Pendirian ini, diharapkan kaum muda Arab, Timur Tengah atau dunia Islam akan dapat meminati Kaust karena mutunya dirancang setara dengan universitas mancanegara.
Universitas ini akan dibuka secara resmi bulan September 2009 dengan lokasi di dekat pantai Laut Merah. Namun, angkatan pertama mahasiswanya sudah akan memulai kuliah tahun depan dengan sistem e-learning.
“Teknologi informasi adalah landasan utama bagi pengembangan negeri kami. Kaust akan menjadi perjalanan panjang ketika negeri ini melalui transisi menjadi negara ekonomi berbasis ilmu pengetahuan,” demikian ungkap presiden sementara Kaust, Nadhmi Al-nasr.
King Abdullah University of Science and Technology (Kaust) terdiri dari berbagai jurusan seperti Matematika, Ilmu Komputer, Teknik, Energi dan sebagainya. Pengembangannya dibantu dan didukung oleh nama-nama besar dunia di bidang TI seperti Microsoft, Yahoo, Amazon sampai Carnegie Mellon University, Amerika Serikat.
Kesempatan kuliah akan dibuka bagi mereka yang berminat dari seluruh dunia. Selain itu, fasilitas Kaust juga akan dirancang dengan teknologi tinggi.
“Kaust akan dibangun seperti layaknya sebuah kota pintar. Akan ada hotspot internet di segala sudut dan fasilitas komputer melimpah ruah baik bagi mahasiswa maupun dosen,” demikian kutip Chief Information Officer universitas ini.
Sebelum ini, Saudi hanya dikenal memiliki universitas yang mayoritas berbasis agama Islam; seperti Universitas Islam (Madinah), Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud (Riyadh), Ummul Quro (Mekah).
Kaust pernah menawarkan program beasiswa berupa Discovery Scholarship untuk mahasiswa S1 dari bidang studi Science dan Teknologi di perguruan tinggi manapun di Indonesia pada tahun ajaran 2007/2008.
Pada Agustus 2009 tahun depan, Kaust juga sudah memulai beaiswa pendidikan S2 . Dengan dana yang cukup besar, program ini membebaskan seluruh biaya kuliah (SPP) dan biaya lain sampai pelajar lulus kuliah S1 dan S2. Diantaranya; biaya tunjangan hidup, tunjangan buku, tunjangan laptop/computer, akomodasi dan transportasi.
Jika program ini berjalan sukses, bukan tidak mungkin secara perlahan, kampus-kampus di Barat dan Eropa nanti akan bergeser ke Timur Tengah. Siapa tau, sambil belajar IT masih bisa belajar agama dan bahasa Arab.